0
komentar
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
.
Pengetahuan tentang Anatomi dan
Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic
bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah
ini akan dibahas dua hal yaitu tentang ANATOMI SISTEM REPRODUKSI
MANUSIA yang menerngkan tentang Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki dan Anatomi
Saluran Reproduksi Wanita. Selain itu juga dibahas mengenai FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA yang meliputi : Pubertas pada Anak laki-laki, Pubertas
pada Anak wanita, Fisiologi reproduksi laki-laki, Siklus mestruasi,Respon Seksual
Manusia, Fertlisasi dan terjadinya kehamilan, serta Menopause.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Organ reproduksi membentuk traktus
genetalis yang berkembang setelah traktus urinarius. Kelamin laki-laki maupun
wanita semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi sifat-sifat kelamin belum
dapat dikenal (Syaifudin,1997).
1. Anatomi Saluran Reproduksi
Laki-laki
TESTIS
Testis merupakan sepasang struktur
berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5
cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis
dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari
peritoneum intraabdomen yang bermigrasi ke dalam skrotum primitive selama
perkembangan genetalia interna pria, setelah migrasi ke dalam skrotum, saluran
tempat turunnya testis (prosesus vaginalis) akan menutup.
EPIDIDIMIS
Merupakan suatu struktur berbentuk
koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis dibentuk oleh saluran
yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis.
Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal dari puncak testis
(kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian berakhir pada ekor
epididimis yang kemudian menjadi vas deferens. Epididimis merupakan tempat
terjadinya maturasi akhir sperma.
SCROTUM
Skrotum pada dasarnya merupakan
kantung kulit khusus yang melindungi testis dan epididimis dari cedera fisik
dan merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu
karena testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis
biasanya lebih rendah daripada suhu di dalam abdomen.
VAS DEFERENS
Vas deferens merupakan lanjutan
langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal dari ujung bawah
epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk
gulungan-gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus
ini melewati korda spermatika menuju abdomen.
VESICULA SEMINALIS
Merupakan sepasang struktur berongga
dan berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di depan rectum. Masing-masing
vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih erat pada kandung kemih
daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens dan vesikula seminalis
berasal dari arteri vesikulkaris inferior. Arteri ini berjalan bersama vas
deferens menuju skrotum beranastomosis dengan arteri testikukar, sedangkan
aliran limfatik berjalan menuju ke nodus iliaka interna dan eksterna. Vesikula
seminalis memproduksi sekitar 50-60 % dari total volume cairan semen. Komponen
penting pada semen yang berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan
prostaglandin.
KELENJAR PROSTAT
Kelenjar prostat merupakan
organ dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian lagi
otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Organ ini mengililingi uretra
pria, yang terfiksasi kuat oleh lapisan jaringan ikat di belakang simpisis
pubis. Lobus media prostat secara histologis sebagai zona transisional
berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya dengan duktus
ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat aliran
urin. Hipertropi lobus media banyak terjadi pada pria usia lanjut.
PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa
(erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan posterior penis
teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan erektil penis
tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum dan
sebuah korpus spongiousum di bagian tengah. Ujung penis disebut glans. Glands
penis ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans
dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut
prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan
(sirkumsisi). Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita
memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus.
1.
Anatomi Saluran Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita secara umum
dibagi dua, yaitu organ reproduksi wanita yang terdapat di luar dan di dalam
tubuh. Organ reproduksi wanita ada di dalam rongga pelvis.
RONGGA PELVIS
Terletak di bawah,berhubungan dengan
rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi samping dan depan,
os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis
dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektinal sebelah sisi samping
dan depan dari tulang sakrum (Syaifudin,1997).
PINTU KELUAR PELVIS (PINTU BAWAH)
Dibatasi oleh os koksigis dibelakang
simfisis pubis, di depan lengkung os pubis,os iski, serta ligamentum yang
berjalan dari os iski dan os sakrum disetiap sisi, pintu keluar ini membentuk
lantai pelvis (Syaifudin,1997).
ISI PELVIS
Kandung kemih dan dua buah ureter
terletak dibelakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka dan rektum
terletak di sebelah belakang rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe,
serabut saraf fleksus lumbosakralis untuk anggota gerak bawah cabang pembuluh
darah a.iliaka interna dan v.iliaka interna berada di dalam pelvis
(Syaifudin,1997).
Genetalia pada wanita terpisah dari
urethra, dan mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
a.
ALAT GENITALIA LUAR (VULVA)
Vulva terbagi atas sepertiga bagian
bawah vagina,klitoris, dan labia.Hanya mons dan labia mayora yang dapat
terlihat pada genetalia eksterna wanita. Arteri pudenda interna mengalirkan
darah ke vulva. Arteri ini berasal dari arteri iliaka interna bagian posterior,
sedangkan aliran limfatik dari vulva mengalir ke nodus inguinalis.
Alat genetalia luar terdiri dari :
1). Mons veneris/pubis (Tundun)
Bagian yang menonjol berupa tonjolan
lemak yang besar terletak di di atas simfisis pubis. Area ini mulai
ditumbuhi bulu pada masa pubertas (Syaifudin, 1997).
2). Labia Mayora (bibir besar)
Dua lipatan dari kulit diantara
kedua paha bagian atas. Labia mayora banyak mengandung urat syaraf (Syaifudin,
1997). Labia mayora merupakan struktur terbesar genetalia eksterna wanita dan
mengelilingi organ lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
3) Labia Minora (bibir kecil)
Berada di sebelah dalam labia
mayora. Jadi untuk memeriksa labia minora, harus membuka labia mayora terlebih
dahulu.
4). Klitoris (Kelentit)
Sebuah jaringan ikat erektil kecil
kira-kira sebesar biji kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang (erectil)
yang mengandung urat saraf (Syaifudin, 1997), jadi homolog dengan penis dan
merupakan organ perangsang seksual pada wanita.
5). Vestibulum (serambi)
Merpakan rongga yang berada di
antara bibir kecil (labia minora), muka belakang dibatasi oleh klitoris dan
perineum. Dalam vestibulum terdapat muara-muara dari : liang senggama
(introitus vagina),urethra,kelenjar bartolini, dan kelenjar skene kiri dan
kanan (Syaifudin, 1997).
6). Himen (selaput dara)
Lapisan/membran tipis yang menutupi
sebagian besar dari liang senggama, ditengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar, letaknya mulut vagina pada bagian ini,
bentuknya berbeda-beda ada yang seperti bulan sabit. Konsistensinya ada yang
kaku, dan ada yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat
dilalui satu jari (Syaifudin,1997). Himen mungkin tetap ada selama pubertas
atau saat hubungan seksual pertama kali.
7). Perineum (kerampang)
Merupakan bagian terendah dari badan
berupa sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan
segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal, titik tengahnya disebut
badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat di sebelah depan anus
Terletak diantara vulva dan anus,
panjangnya lebih kurang 4 cm (Syaifudin, 1997).
sumber : http://psks.lppm.uns.ac.id/2012/01/02/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-manusia/